Wednesday 27 May 2015

Pemanfaatan Lahan Kering untuk Usaha Stroberi


HALAMAN  MOTTO
                                                                                                 
Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan – kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.
- Dale Carnegie –
Harga kita hanya sebanding dengan penghargaan kita terhadap waktu.
- Mario Teguh–
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.
- Thomas Alva Edison –


Kata Pengantar
   Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W.
Tujuan penulis menyusun Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai pengetahuan dasar demi penggalian yang lebih mendalam tentang tanaman stroberi dan untuk membantu pengembangan tanaman stroberi ini.
Dalam mengerjakan tugas ini penulis banyak mengalami kesulitan baik dalam hal peralatan, tenaga, kemampuan, ataupun waktu dan juga sulitnya untuk berkomunikasi dengan teman sekelas untuk dimintai pendapat. Karena itu penulis sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang telah memberi penulis bantuan dukungan juga semangat, sehingga tugas ini bisa terwujud.
Dengan tulus dan rendah hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada   :
1.      Drs. Samsul Huda, selaku Kepala Sekolah UPTD SMPN 1 Wates yang telah memberi tempat untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
2.      Lilik Purwanti, S.Pd yang telah memberikan bimbingan materi maupun teknis dalam penyusunan karya tulis ini.
3.      Kedua Orang Tua kami yang selalu memberikan do’a dan restunya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini.
4.      Rekan-rekan yang selalu membantu dan memberi motivasi.
5.      Serta semua pihak yang telah membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi dan membangun agar Karya Tulis Ilmiah ini bisa lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam membuat Karya Tulis Ilmiah. Semoga segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak mendapat balasan yang setimpal oleh Allah SWT. Amin.
Kediri, .............................
Tim Penyusun


BAB 1









PENDAHULUAN
1.1     Alasan Pemilihan Judul
                         Stroberi merupakan salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stroberi modern dengan nama ilmiah Fragaria x ananass Duschene. Stroberi ini adalah hasil persilangan antara Fragaria virginiana (L) Duschene dari Amerika Utara dengan Fragaria chiloensis (L) Duschene dari Amerika Selatan (sepanjang pantai Kalifornia sampai ke Kepulauan Aleutian dan Cile). Minat masyarakat dalam mengonsumsi stoberi cukup rendah karena stroberi hanya panen setiap satu musim sekali.
                         Beberapa perusahaan di Indonesia telah memulai usaha budidaya stroberi, tetapi masih dalam skala percobaan. Untuk mengetahui tingkat aluminium yang dapat dipertukarkan, tanah perlu dianalisis ke Laboratorium tanah seperti Laboratorium Lembaga Penelitian Tanah di Bogor, Laboratorium berbagai Universitas, ataupun lembaga penelitian lain. Sebagai patokan kasar berdasarkan pengalaman praktis, pada lahan-lahan kering yang diberikan kalsit sekitar 4 ton per hektar. Bila digunakan dolomit biasanya jumlahnya lebih besar dari pada kalsit, yaitu mencapai 6-7 ton/ha.
                         Budidaya stroberi pada lahan kering perlu ditambah dengan pupuk kandang. Bila pupuk kandang diberikan pada waktu yang dekat dengan penanaman maka harus digunakan pupuk yang sudah matang atau jadi. Pupuk yang sudah jadi adalah pupuk yang sudah tidak mengeluarkan panas dan relatif tidak mengeluarkan bau khas kotoran. Pupuk diaduk merata dan bercampur sempurna dengan tanah. Untuk membantu pengembangan tanaman ini disusunlah buku sederhana ini sebagai pengetahuan dasar demi penggalian yang lebih mendalam di masa yang akan datang.

1.2     Tujuan Pembahasan
                         1.2.1  Mengenal Tanaman Stroberi
                         1.2.2  Mengikuti Teknik Pemanfaatan Lahan Kering untuk Budidaya                                    Stroberi
                         1.2.3  Mengetahui Hasil Budidaya Stroberi di Lahan Kering
1.3     Perumusan Masalah
                         1.3.1  Bagaimana Sejarah Tanaman Stroberi?
                         1.3.2  Bagaimana Teknik Pemanfaatan Lahan Kering untuk Budidaya                                   Stroberi?
                         1.3.3  Bagaimana Hasil Budidaya Stroberi di Lahan Kering?






BAB 2




PEMBAHASAN MASALAH
2.1     Mengenal Tanaman Stroberi
     2.1.1  Sejarah Tanaman Stroberi
          Bentuknya mungil seperti bentuk hati, warnanya merah dan memiliki bintik di seluruh permukaan kulitnya. Strawberry memiliki bentuk yang unik, persis seperti bentuk hati. Warna buahnya yang sudah matang pun merah menggoda. Rasanya luar biasa manis dan segar. Harganya yang relatif mahal membuat strawberry  menjadi buah elit yang digemari.
Pada zaman Yunani kuno, buah yang satu ini diangkat resmi sebagai lambang Dewi Cinta karena keberadaannya luar dalam. Keindahan cinta waktu itu dilambangkan oleh warna, dan rasa buah tersebut. Sejak itulah buah ini menjadi terkenal. Strawberry merupakan tanaman buah herba yang rata – rata memiliki 200 biji kecil per satu buahnya. Ada 700-an macam jenis strawberry. Salah satu jenis spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis ini yang menyebar ke berbagai Negara Amerika, Eropa, dan Asia. Sedangkan spesies yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Warna merah pada strawberry matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Selain antioksidan, ia juga kaya serat, rendah kalori, dan mengandung vitamin C, folat, potassium, serta asam ellagic.
     2.1.2  Morfologi Tanaman Stroberi
a.     Batang Utama
                      Stroberi komersial Fragaria x ananassa adalah tanaman herbaceous                        perenial (tahunan). Batang utama tanaman ini sangat pendek. Daun                            daun terbentuk pada buku dan di ketiak setiap daun terdapat pucuk                            aksilar. Internode sangat pendek sehingga jarak daun yang satu                                   dengan yang lainnya sangat kecil dan memberi penampakan seperti                             rumpun tanpa batang. Batang utama dan daun yang tersusun rapat ini                        disebut crown. Ukuran crown berbeda-beda menurut umur, tingkat                    perkembangan tanaman, kultifar, dan kondisi lingkungan                                             pertumbuhan.
b.    Daun
                             Dalam masa pertumtumbuhan vegetatif, meristem, apikal                                   membentuk daun-daun baru setiap 8-12 hari pada temteratur rata-rata                       200 C. Daun dapat bertahan selama 1-3 bulan dan kemudian kering.                        Daun merupakan daun Trivoliate dengan tepi bergerigi. Pada daun                    stroberi terdapat stomata yang jumlahnya banyak sekali, yaitu sekitar                       300-400 stomata/mm2  sehingga mengakibatkan daun banyak                                    kehilangan air melalui transpirasi.
c.      Akar
                             Tanaman stroberi dewasa pada umumnya mempunyai 20-35                             akar primer, tetapi ada juga jenis yang mempunyai 100 akar primer.                           Akar primer dapat bertahan lebih dari satu tahun, tetapi pada                                     umumnya 1 tahun. Akar-akar tanaman dewasa mencapai panjang 1m,                        tetapi 90% dari akar-akarnya berkumpul pada lapisan atas tanah pada                       kedalaman sekitar 15cm. Pada tanah-tanah dengan drainase yang baik,                       50% dari akar berkumpul di kedalaman antara 15-45 cm.
d.    Stolon
                             Stolon adalah batang yang tumbuh horizontal sepanjang                                    permukaan tanah. Pada stolon terdapat ruas-ruas. Ruas-ruas dari                               stolon ini dapat mencapai belasan centimeter. Pada ruas terdapat                      pucuk aksilar yang dilindungi oleh braktea. Anakan akan membentuk                          akar pada saat pucuk membentuk daun trifoliate. Akar dari anakan                        akan membentuk akar cabang setelah mencapai 2-5 cm.
e.      Bunga
                             Bunga tanaman stroberi mempunyai 5 kelopak bunga, 5 helai                            mahkota bunga, 20-35 benang sari, dan ratusan putik, yang menempel                        pada reseptakel (dasar bunga) dengan pola melingkar. Bunga tersusun                        dalam influoresen (malai) yang terletak di ujung tanaman.
                             Penyerbukan dapat terjadi dengan bantuan angin, dengan gaya                          berat, atau serangga. Lebah madu juga dapat membantu meningkatkan                       produksi buah stroberi.
f.      Buah
                             Buah stroberi berwarna merah yang biasa dikenal adalah buah                           semu yang sebenarnya merupakan reseptakel yang membesar. Buah                           sejatinya yang berasal dari ovul yang telah diserbuki berkembang                      menjadi buah kering dengan biji yang keras. Struktur buah keras ini                      disebut achene. Buah-buah sejati berukuran kecil dan menempel pada                     reseptakel yang membesar. Ukuran stroberi ditentukan oleh jumlah                        buah achene yang terbentuk, sedangkan jumlah buah achene yang                           terbentuk ditentukan oleh jumlah putik dan keefektifan penyerbukan.
                             Ada beberapa bentuk buah stroberi yang dikenal. Menurut                       penggolongan dari USDA, ada delapan bentuk buah yang umum,                      yaitu :
                  
                   Berbagai bentuk stroberi menurut penamaan United State Departement of Agriculture (USDA)
                               
Sroberi yang berbentuk globose. Ujungnya bulat
Stroberi yang berbentuk short wedge. Ujungnya cenderung datar                           


Stroberi yang berbentuk conic. Ujungnya meruncing                                             
Oblate, globose, gobose conic, conic, long conic, necked, longwedge, dan short wedge. Oblate dan globose mempunyai bentuk ujung yang bulat, conic meruncing, sedangkan wedge mendatar. Bentuk-bentuk ini ditentukan oleh sifat genetik.
2.2     Teknik Pemanfaatan Lahan Kering untuk Budidaya Stroberi
Teknik pembudidayaan yang masih konvensional, membuat pengusaha buah strawberry di daerah Pacet bekerja keras agar tanamannya tetap tumbuh subur meskipun banyak hambatannya, mereka menggunakan pupuk organik dan pemberantas hama alami agar tidak mencemari tanaman strawberry. Teknik pembudidayaan dengan media polybag atau bedengan (mulsa plastik) sama – sama memiliki keunggulan masing – masing. Media bedengan dapat digunakan pada lahan yang luas, sedangkan untuk lahan yang relatif sempit dapat kita gunakan media polybag.
     2.2.1  Perencanaan
a.       Rencanakan pertanaman di awal musim pertumbuhan yang tepat.
b.       Stroberi merupakan tanaman sub-tropis yang tumbuh baik pada musim semi.  Namun, beberapa spesies telah beradaptasi baik dengan iklim tropika basah Indonesia.
c.        Agar memperoleh hasil terbaik, sebaiknya disiapkan bedengan baru di tempat mana stroberi sudah berbuah.
2.2.2    Persiapan
a.       Pilih tempat yang memperoleh sinar matahari penuh dan drainase serta sirkulasi udara yang baik.
b.       Terapkan pemberian pupuk lengkap seperti 5-10-10 (500 gram per 1.5 meter baris) sebelum tanam.
2.2.3    Penanaman
a.     Jarak antar baris dalam bedengan adalah 4 meter.
b.     Panjang akar tanaman baru tidak lebih dari 7.5 cm. Rendam akar dalam air selama sekitar satu jam sebelum tanam.
c.      Atur jarak tanaman dalam baris 25 cm.
d.     Buat lubang tanam cukup dalam sehingga seluruh akar tertimbun tanah, tetapi tajuk tidak tertimbun. Siram tanah seputar perakaran dengan sekitar 1/2 liter larutan pupuk diencerkan dengan air.
2.2.4    Perawatan
a.       Tahun pertama, awal musim kemarau: Jaga bedengan agar bebas dari gulma. Seleksi bunga untuk calon buah dan dorong produksi buah yang sehat.
b.       Akhir musim kemarau: 5 sampai 6 minggu setelah tanam, tanam tunas sebagai sulaman ditanam dalam baris dengan jarak 15 x 15 cm.
c.        Akhir musim kemarau dan awal musim hujan: sebar pupuk di samping baris tanam dengan amonium nitrat (250 gram tiap 1.5 meter baris), 5-10-10 (1.25 kg per 1.5 meter baris), atau  pupuk kandang cair (50 sampai 100 ml per tanaman). Lakukan lagi 1 bulan kemudian.
d.       Tahun kedua, akhir musim hujan: Hilangkan mulsa secara bertahap di musim hujan, tapi lindungi bunga dengan mulsa, jika diperlukan. Sediakan 1.5 cm air per minggu, mulai berbunga hingga panen.
e.        Tutup bedengan dengan kain kasa atau jaring agar buah stroberi tidak dimakan burung.
f.         Musim panas: Setelah panen tanaman bawah, hingga tanaman sulaman, siapkan bedengan  untuk tanaman baru musim berikutnya.
2.3     Hasil Budidaya Stroberi di Lahan Kering
                   Setelah dilakukan penanaman dan pemeliharaan, kegiatan selanjutnya     adalah pemanenan. Tanaman stroberi dapat dipanen setelah 8 minggu sejak       penanaman. Pemanenan bisa dilakukan bila awalnya menggunakan bibit  tanaman asal stolon yang vigor dengan perakaran yang baik.
2.3.1    Pemanenan
Cara pemanenan stroberi masih menggunakan tenaga manusia. Pemetikan buah stroberiyang akan dipasarkan untuk konsumsi segar harus disertakan kaliksnya, sedangkan yang untuk pengolahan tanpa kaliks.
Masa panen berlangsung 3-4 minggu, setiap minggu 2 kali pemanenan. Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pemetikan yang sudah biasa dapat memetik 5-7 kg buah stroberi per jam kerja. Setiap tanaman yang subur dapat menghasilkan sekitar 4-6 buah dengan berat rata-rata 600-700 g buah. Buah yang pertama kali dipetik merupakan buah yang paling besar.
                   Dalam waktu 8 minggu setelah penanaman, buah stroberi sudah bisa dipanen
                  
Cara pemanenan stroberi. Cukup dengan cara dipetik

2.3.2    Penanganan Hasil Panen
Buah yang sudah dipetik ditaruh secara hati-hati didalam kotak dan harus segera dibawa ke tempat penampungan karena sinar matahari dapat merusak kwalitas buah. Dengan menaruh atau menyimpan buah stroberi hasil panen pada wadah yang tepat akan membuat kwalitas buah tetap terjaga.
1.     Klasifikasi Kwalitas Buah
Klasifikasi kwalitas buah terdiri dari kelas ekstra, kelas I dan kelas II. Buah yang dinilai sebagai kelas ekstra dan kelas I merupakan buah yang utuh, sehat, bebas dari serangga atau penyakit, dan bebas dari partikel tanah, pestisida, serta kotoran lain.
                  
a)     Kelas Ekstra
Kultivar yang berubah besar seperti Gorrela, Redgauntlet, dan Senga Sengana yang termasuk kelas ekstra mempunyai ukuran buah 30 mm, sedangkan kelas ekstra untuk kultivar buah kecil seperti Regina berukuran 20 mm. Buah harus beragam dalam ukuran, warna, dan tingkat kematangan.
b)    Kelas I
Buah yang dapat digolongkan dalam kelas I adalah buah yang berukuran 25 mm untuk kultivar buah besar dan 15 mm untuk kultivar buah kecil. Untuk kelas  I ini, bentuk dan warna tidak begitu terlalu dipertahankan.
c)     Kelas II
Untuk kelas II tidak ada batasan ukuran minimum. Buah yang termasuk kelas II ini merupakan sisa seleksi untuk kwalitas ekstra dan kelas I, tetapi masih merupakan buah yang sangat baik untuk konsumsi segar ataupun untuk tujuan pengolahan.
                  
                        Kwalitas buah stroberi. Harus bebas dari partikel tanah, pestisida, dan kotoran lain.

              Dalam kelas ekstra kadang-kadang termasuk juga buah kelas I. Buah-buah yang tidak sesuai ukuran dalam kelas ekstra hanya dapat ditolerir sebanyak 10%. Tingkat toleransi terhadap ukuran yang tidak sesuai pada buah kelas I adalah 15%.
2.     Pengepakan
Buah yang telah dipetik, dipak dalam kotak-kotak kecil. Dahulu kotak stroberi dibuat dari kayu atau karton, tetapi sekarang dibuat dari polistiren. Percobaan tentang berat per pak yang dilakukan di Netherland menunjukkan bahwa untuk konsumsi segar, paket 250 g adalah yang paling disukai konsumen. Jumlah ini merupakan jumlah sekali makan.
Dalam transportasi, kotak kecil tersebut disusun dalam kotak yang lebih besar. Setiap kotak besar terdiri dari delapan kotak kecil dengan berat total (kotor) 2-3 kg.
                  
                        Kardus karton. Menjadi salah satu alternatif kemasan untuk buah stroberi
Berat ini merupakan berat ideal untuk dibawa pada waktu turun naik kendaraan selama transportasi. Stroberi yang akan di kirim ke pabrik untuk diolah biasanya dipak dalam kotak kayu dengan isi 3-4 kg. Meskipun demikian, tidak ada ketentuan umum mengenai ukuran untuk stroberi yang akan diproses lebih lanjut.
                   Buah stroberi termasuk buah yang sangat sensitif dan cepat rusak. Penyiraman yang terbaik adalah antara 0-1oC. Temperatur dibawah 0oC dapat menyebabkan kerusakan buah (freezing injuri). Bila temperatur 1oC tidak mungkin dipenuhi maka maksimum temperatur penyimpanan yang direkomendasikan adalah 10oC. Selain faktor temperatur, buah harus betul-betul bebas cendawan atau bakteri dan tidak basah sehingga dapat disimpan lebih lama.


***



BAB 3





PENUTUP
Kesimpulan         :
Pada zaman Yunani kuno, buah yang satu ini diangkat resmi sebagai lambang Dewi Cinta karena keberadaannya luar dalam. Keindahan cinta waktu itu dilambangkan oleh warna, dan rasa buah tersebut. Sejak itulah buah ini menjadi terkenal. Strawberry merupakan tanaman buah herba yang rata – rata memiliki 200 biji kecil per satu buahnya. Ada 700-an macam jenis strawberry. Salah satu jenis spesiesnya bernama Fragaria chiloensis L. Jenis ini yang menyebar ke berbagai Negara Amerika, Eropa, dan Asia. Sedangkan spesies yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis strawberry ini pula yang pertama kali masuk ke Indonesia.
Teknik pembudidayaan yang masih konvensional, membuat pengusaha buah strawberry di daerah Pacet bekerja keras agar tanamannya tetap tumbuh subur meskipun banyak hambatannya, mereka menggunakan pupuk organik dan pemberantas hama alami agar tidak mencemari tanaman strawberry. Teknik pembudidayaan dengan media polybag atau bedengan (mulsa plastik) sama – sama memiliki keunggulan masing – masing. Media bedengan dapat digunakan pada lahan yang luas, sedangkan untuk lahan yang relatif sempit dapat kita gunakan media polybag.
Masa panen berlangsung 3-4 minggu, setiap minggu 2 kali pemanenan. Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pemetikan yang sudah biasa dapat memetik 5-7 kg buah stroberi per jam kerja. Setiap tanaman yang subur dapat menghasilkan sekitar 4-6 buah dengan berat rata-rata 600-700 g buah. Buah yang pertama kali dipetik merupakan buah yang paling besar.
Saran                            :
Saran bagi siswa yaitu siswa tidak hanya sekedar membuat suatu karya ilmiah tetapi dapat menyebarkan informasi kepada masyarakat luas tentang pembudidayaan strawberry.
Saran bagi sekolah yaitu kegiatan ini harus rutin dilaksanakan oleh sekolah, dimana siswa akan mendapatkan pengalaman baru dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak didapatkan di sekolah serta sekolah dapat mengadakan kegiatan ini diberbagai tempat agar siswa setiap tahunnya mendapatkan pengetahuan yang berbeda-beda.  
Saran bagi masyarakat/pembaca yaitu bagi masyarakat yang ingin membudidayakan strawberry, sebaiknya harus mempelajari dahulu tentang seluk – beluk tata cara pembudidayaan buah strawberry. Agar kelak jika menanam buah strawberry, dapat menghasilkan tanaman dan buah yang berkualitas.

BIBLIOGRAFI
Childers, N.E, The Strawberry Cultivar to Marketing Gainsville (Florida: Holtikutural     Publications 1980).
Dijkstra, J., Outdoor Cultivation of  Strawberries International Course on Vegetable       Growing, tidak dipublikasikan (Wageningen, The Netherland:  International Agriculture Centre, 1985).
Hyams, E., Strawberry Growing Complete. A System of Processing Fruit Throughout The            Year (London: Faber & Faber Limited, 1962).
Maas,J.L., Compendium of Strawberry Disease. The American Phytophatological Society (Minnesota, USA: St. Paul, 1984).
Puls,E., D. Pollet, and K. Whitan, Growing Strawberries in Louisiana. (Cooperative         Extension Service Louisiana: Louisiana State University Agricultural Center,   1990).
http://jurnalasia.com/2014/06/27/menanam-stroberi-di-kebun-sendiri/


Artikel Terkait :
Pemanfaatan Lahan Kering untuk Usaha Stroberi 
Lagu Pop Terbaru dan Terpopuler 
OST. Anime Indonesia
Donwload Game Terbaru 
Donwload Berbagai Macam Software 
Pidato Bahasa Inggris - Tema Dampak Facebook 
Cara Internetan Gratis 100Mb dengan DroidVPN